TAYANGAN

Rabu, 05 November 2014

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) Teori dalam Hukum Fisika dan Hindu

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ajaran Agama Hindu adalah suatu ajaran yang di dalamnya terdapat suatu ilmu tentang kebenaran, tuntunan hidup manusia, serta berisi tentang ketuhanan, dan banyak membahas etika manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Ajaran agama banyak bersumber dari wahyu tuhan yang di dengar dan ditulis langsung oleh seorang rsi yang kemudian di ajarkan pada generasi selanjutnya.
Ilmu adalah suatu usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia, segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.selain itu ilmu harus bersifat riil atau nyata dan bersifat logis serta dapat ditelaah.
Kebanyakan orang menganggap bahwa ajaran agama itu hanya ajarang yang mengatur tentang ketuhanan na menuntun kita untuk berbuat baik saja, mereka menganggap bahwa ajaran agama itu tidak dapat dilogikakan dan hanya dapat dipelajari dan seakan-akan ajaran agama itu tidak masuk akal. Tetapi dalam makalah ini saya mencoba untuk menghubungkan ajaran agama dengan teori fisika sehingga ajaran agama tadi dapat di terima dengan logika karena sudah ada bukti hubungan antara ajaran agama dengan teori fisika.
RUMUSAN MASALAH
a)      Apa pengertian teori Fisika?
b)      Apa pengertian Agama?
c)      Adakah hubungan teori Fisika dengan Ajaran Agama Hindu?
 TUJUAN
°         Kita bisa mengerti apa itu teori Alam semesta dalam Fisika
°         Kita dapat mengetahui hokum-hukum dalam Fisika.
°         Kita bisa mengerti ajaran Agama Hindu.
°         Kita bisa tahu  apa hubungan atau kesamaan teori Fisika dengan ajaran Agama Hindu.
°         Kita dapat mengetahui akan dasar penemuan teori Fisika yang bersumber dari Veda.




BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Hukum dalam Fisika
Hukum fisika ialah generalisasi ilmiah berdasarkan pada pengamatan empiris. Hukum alam ialah kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah. Penciptaan deskripsi ringkas alam dalam bentuk sejumlah hukum ialah tujuan fundamental sains.
Beberapa sifat umum hukum fisika telah dikenali (lihat Davies (1992) dan Feynman (1965) sebagaimana yang diamati, walau masing-masing karakterisasi tak perlu asli dari mereka). Hukum fisika itu:
·         Benar. Dengan definisi, takkan pernah ada pengamatan kontradiktif yang berulang.
·         Universal. Mereka muncul untuk penerapan di manapun di alam. (Davies)
·         Sederhana. Mereka khas ditunjukkan dalam istilah persamaan matematika sederhana. (Davies)
·         Mutlak (Davies)
·         Kekal. Tak berubah sejak pertama kali ditemukan (meski barangkali telah diperlihatkan untuk menjadi perkiraan dari hukum yang lebih akurat—lihat "hukum sebagai perkiraan" berikut), muncul dan tak berubah sejak awal semesta. (Davies)
·         Secara umum konservatif dari kuantitas. (Feynman)
·         Sering dicontohkan simetri. (Feynman)
·         Khas secara teoretis berbalik dalam waktu (jika non-kuantum), walau waktu sendiri tak dapat berulang. (Feynman)
Sering, yang mengeri matematika dan konsepnya dengan baik cukup mengerti esensi hukum fisika juga merasa bahwa memilikikecemerlangan intyelektual yang menjadi sifatnya. Banyak ilmuwan menetapkan bahwa mereka menggunakan persepsinya dari kecemerlangan itu sebagai petunjuk mengembangkan hipotesis, sejak memandang menghubungkan antara kecemerlangan dan kebenaran.
Hukum fisika berbeda dari teori ilmiah dengan kesederhanaannya. Teori ilmiah memiliki banyak persamaan sifat sebagai hukum, namun umumnya lebih kompleks daripada hukum; mempunyai banyak komponen bagian, dan lebih mungkin berubah sebagai kumpulan data percobaan yang tersedia dan pengembangan analisis.





Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
Kesamaan teori dan hukum Fisika dan ajaran Agama Hindu
            Di dalam sub bab ini saya berusaha membahas tentang teori dan hokum fisika yang di dasari dari Veda dan berbagai kitab-kitab ajaran agama hindu sehingga ajaran agama hindu tadi dapat dilogikakan melalui bukti yang di temukan dan bukti yang menyatakan bahwa seagala teori dan hokum dalam ilmu Fisika itu bersumber dari Veda.
Berikut ini adalah beberapa teori atau hukum dalam Ilmu Fisika yang juga di jelaskan dengan sloka atau mantra suci dalam Veda
Di mulai dari terciptanya alam semesta,dalam Weda alam semsesta tercipta awalnya dunia ini dalam keadaan kosong atau disebut Paramasiwa atau Nirguna Brahman,kemudian tuhan berubah wujud menjadi Sadasiwa atau Saguna Brahman dari Saguna Brahman munculah dua unsur yaitu unsur Purusa dan Prakerti.Purusa sendiri adalah unsur kejiwaan sedangkan Prakerti merupakan unsur kebendaan.dari Prakerti munculah ketiga Guna atau dikenal dengan Tri Guna yaitu Sattwam,Rajas,dan Tamas.Dari kerja sama Purusa dan Prakerti akan melahirkan mahat,dari mahat munculah Buddhi dan dari buddhi muncul ahamkara,dari ahamkara melahirkan manas,dari manas munculah Panca Tanmatra bagian dari Panca Tanmatra adalah sabda,rasa,rupa,sparsa dan gandha selanjutnya dari kelima unsur Panca Tanmatra munculah Panca MahaBhuta yaitu bayu,akasa,pertiwi apah dan teja dari 5 unsur inilah akan terbentuklah alam semesta kita ini.






Sloka dalam Bhagawad Gita,VII.4 dan VII.5
“Bhumir apo ‘nalo vayuh kham mano bhuddhir eva cha,ahamkara iti ‘yam me bhinna prakritir ashatadha”. “Apare ‘yam itas tv anyam prakrtim viddhi me param,jivabhutam mahabaho yaye ‘dam dharyyate jagat”
Artinya:
Tanah,air,api dan udara,ether,akal Budhi,pikiran dan ego merupakan unsur-Ku.Selanjutnya disebutkan sebagai berikut:Inilah unsur alam-Ku yang lebih rendah dan ketauhilah sifatku yang lebih tinggi oh Ma,unsur hidup,yaitu jiwa yang mendukung alam semesta ini.
Kitab Chandrayoga Upanisad:
“Idam wa agranaiwa kincit asit,sadwasaumnya idam agra asit,ekam eva adwitya”
Artinya:
Sebelum diciptakan alam semesta ini tidak ada apa-apa.Sebelum alam semesta diciptakan hanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang ada,mahaesa dan tiada duanya
Kitab Manawa Dharmasastra 1.5
“Asididam tamobhutamaprajnatam alaksam apratarkyamawijneyamprasuptaniwa sarwatah”
Artinya:
Alam semesta ni pada mulanya adalah berbentuk kegelapan,tidak dapat dilihat tanpa ciri-ciri sama sekali,tidak dapat terjangkau oleh pikiran,tak dapat dikenal,seolah-olah sebagai orang yang tenggelam dalam tidur yang paling nyenyak.
Demikianlah dalam kitab suci Weda yang menjelaskan tentang terciptanya alam semesta.Kemudian dalam ilmu fisika asala mula alam semsta ini dimulai dari suatu ledakan dahsyat yang di kenal dengan teori Big Bang.Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta ini awalnya adalah sangat panas dan padat yang mengembang pesat secara terus menerus. keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Demikianlah pernyataan lahirnya alam semesta menurut pandangan agama hindu dan menurut imu fisika yang saling berkaitan.



Rgveda II,11.20
“Avartayat suryo na cakram”
Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.
Atharwa Weda XII.1.37
“Ya apa sarpam vijamana vimrgvari”
Artinya: Bumi bergerak berotasi dan bertranslasi
Yajur Weda III.6
“Ayam gauh prsnir akramid,asadan mataram purah,pitaram caprayam svah”
Artinya: Bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar dilangit seperti seorang ibu, ia berjalan mengelilingi matahari sebagai seorang ayah.
Dari sloka tersebut terlihat bahwa selain berotasi atau berputar pada porosnya, bumi juga berevolusi mengelilingi matahari, dari pernyataan ini sangat erat dengan teori heliosentris yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Dan diperjelas lagi oleh kitab Atharwa Weda mengenai pergerakan Bumi. Dalam kitab ini pun juga menjelaskan bahwa bagaimana bumi dapat bertahan di dalam angkasa raya karena gaya tarik-menarik yang lebih superior, ini dalam ilmu fisika telah dijelaskan oleh Newton melalui teori Gravitasi
Atharvaveda XIX.7.1
“Citrani sakam divi rocanani sarisrpani bhuvane javani”
Semua konstelasi perbintangan yang bercahya ini berputar sangat kencang.
Atharwa Weda VI.106.3
“Suryasya rasmasyah para patanti asumat”
Artinya sinar matahari terpancar dengan dengan kecepatan sangat tinggi.
Penjelasan :kecepatan cahaya matahari adalah 2,99793 x 108 m/ det. Dan tidak ada suatu benda yang mampu menyamai kecepatan cahaya yang di kemukakan dari Hukum Kecepatan Cahaya

BAB III
PENUTUP

Penutup
Demikianlah makalah yang dapat saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Saya sebagai penyusun makalah ini memohon maaf jika ada kesalahan dalam penlisan kata dan kalimat yang kurang jelas atau kurang sopan.

Kesimpulan
Jadi dari semua hal yang dibahas di dalam bab II tadi kita bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu didunia ini tak pernah lepas dari ilmu Fisika karena molai dari terbentuknya alam semesta sudah di bahas dalam teori serta hukum Fisika. Dan segala teori serta hukum Fisika itu bersumber pada kitab suci agama kita yaitu kitab Veda.

Om śānti, śānti­, śānti, Om



Tidak ada komentar:

Posting Komentar