BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ajaran Agama Hindu adalah suatu ajaran yang
di dalamnya terdapat suatu ilmu tentang kebenaran, tuntunan hidup manusia,
serta berisi tentang ketuhanan, dan banyak membahas etika manusia dalam
menjalani kehidupan di dunia ini. Ajaran agama banyak bersumber dari wahyu
tuhan yang di dengar dan ditulis langsung oleh seorang rsi yang kemudian di
ajarkan pada generasi selanjutnya.
Ilmu adalah suatu usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
kenyataan dalam alam manusia, segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.selain itu
ilmu harus bersifat riil atau nyata dan bersifat logis serta dapat ditelaah.
Kebanyakan orang
menganggap bahwa ajaran agama itu hanya ajarang yang mengatur tentang ketuhanan
na menuntun kita untuk berbuat baik saja, mereka menganggap bahwa ajaran agama
itu tidak dapat dilogikakan dan hanya dapat dipelajari dan seakan-akan ajaran
agama itu tidak masuk akal. Tetapi dalam makalah ini saya mencoba untuk
menghubungkan ajaran agama dengan teori fisika sehingga ajaran agama tadi dapat
di terima dengan logika karena sudah ada bukti hubungan antara ajaran agama
dengan teori fisika.
RUMUSAN MASALAH
a) Apa pengertian teori Fisika?
b) Apa pengertian Agama?
c) Adakah hubungan teori Fisika dengan Ajaran Agama
Hindu?
TUJUAN
°
Kita bisa mengerti apa itu teori Alam semesta dalam Fisika
°
Kita dapat mengetahui hokum-hukum dalam Fisika.
°
Kita bisa mengerti ajaran Agama Hindu.
°
Kita bisa tahu apa hubungan atau
kesamaan teori Fisika dengan ajaran Agama Hindu.
°
Kita dapat mengetahui akan dasar penemuan teori Fisika yang
bersumber dari Veda.
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum fisika ialah generalisasi ilmiah berdasarkan pada pengamatan empiris. Hukum alam ialah
kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah. Penciptaan deskripsi ringkas alam dalam bentuk
sejumlah hukum ialah tujuan fundamental sains.
Beberapa sifat umum hukum fisika telah
dikenali (lihat Davies (1992) dan Feynman (1965) sebagaimana yang diamati,
walau masing-masing karakterisasi tak perlu asli dari mereka). Hukum fisika
itu:
·
Benar.
Dengan definisi, takkan pernah ada pengamatan kontradiktif yang berulang.
·
Universal.
Mereka muncul untuk penerapan di manapun di alam. (Davies)
·
Sederhana.
Mereka khas ditunjukkan dalam istilah persamaan matematika sederhana. (Davies)
·
Mutlak
(Davies)
·
Kekal.
Tak berubah sejak pertama kali ditemukan (meski barangkali telah diperlihatkan
untuk menjadi perkiraan dari hukum yang lebih akurat—lihat "hukum sebagai perkiraan" berikut), muncul dan tak berubah sejak awal
semesta. (Davies)
·
Khas
secara teoretis berbalik dalam waktu (jika non-kuantum), walau waktu
sendiri tak dapat berulang.
(Feynman)
Sering, yang mengeri matematika dan
konsepnya dengan baik cukup mengerti esensi hukum fisika juga merasa bahwa
memilikikecemerlangan intyelektual yang menjadi sifatnya. Banyak ilmuwan
menetapkan bahwa mereka menggunakan persepsinya dari kecemerlangan itu sebagai
petunjuk mengembangkan hipotesis, sejak memandang menghubungkan antara
kecemerlangan dan kebenaran.
Hukum fisika berbeda dari teori ilmiah dengan kesederhanaannya. Teori
ilmiah memiliki banyak persamaan sifat sebagai hukum, namun umumnya lebih
kompleks daripada hukum; mempunyai banyak komponen bagian, dan lebih mungkin
berubah sebagai kumpulan data percobaan yang tersedia dan pengembangan
analisis.
Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama
yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep
ini adalah religi yang berasal
dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja
re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu
sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha
untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai
rohani yang sempurna kesuciannya
Kesamaan teori dan hukum Fisika dan ajaran Agama HinduDi dalam sub bab ini saya berusaha membahas tentang teori dan hokum fisika yang di dasari dari Veda dan berbagai kitab-kitab ajaran agama hindu sehingga ajaran agama hindu tadi dapat dilogikakan melalui bukti yang di temukan dan bukti yang menyatakan bahwa seagala teori dan hokum dalam ilmu Fisika itu bersumber dari Veda.
Berikut ini adalah beberapa teori
atau hukum dalam Ilmu Fisika yang juga di jelaskan dengan sloka atau mantra
suci dalam Veda
Di mulai dari
terciptanya alam semesta,dalam Weda alam semsesta tercipta awalnya dunia ini
dalam keadaan kosong atau disebut Paramasiwa atau Nirguna Brahman,kemudian
tuhan berubah wujud menjadi Sadasiwa atau Saguna Brahman dari Saguna Brahman
munculah dua unsur yaitu unsur Purusa dan Prakerti.Purusa sendiri adalah unsur
kejiwaan sedangkan Prakerti merupakan unsur kebendaan.dari Prakerti munculah
ketiga Guna atau dikenal dengan Tri Guna yaitu Sattwam,Rajas,dan Tamas.Dari
kerja sama Purusa dan Prakerti akan melahirkan mahat,dari mahat munculah Buddhi
dan dari buddhi muncul ahamkara,dari ahamkara melahirkan manas,dari manas
munculah Panca Tanmatra bagian dari Panca Tanmatra adalah sabda,rasa,rupa,sparsa
dan gandha selanjutnya dari kelima unsur Panca Tanmatra munculah Panca
MahaBhuta yaitu bayu,akasa,pertiwi apah dan teja dari 5 unsur inilah akan
terbentuklah alam semesta kita ini.
Sloka
dalam Bhagawad Gita,VII.4 dan VII.5
“Bhumir apo ‘nalo vayuh kham mano
bhuddhir eva cha,ahamkara iti ‘yam me bhinna prakritir ashatadha”. “Apare ‘yam
itas tv anyam prakrtim viddhi me param,jivabhutam mahabaho yaye ‘dam dharyyate
jagat”
Artinya:
Tanah,air,api dan udara,ether,akal
Budhi,pikiran dan ego merupakan unsur-Ku.Selanjutnya disebutkan sebagai
berikut:Inilah unsur alam-Ku yang lebih rendah dan ketauhilah sifatku yang
lebih tinggi oh Ma,unsur hidup,yaitu jiwa yang mendukung alam semesta ini.
Kitab
Chandrayoga Upanisad:
“Idam wa agranaiwa kincit
asit,sadwasaumnya idam agra asit,ekam eva adwitya”
Artinya:
Sebelum diciptakan alam semesta ini
tidak ada apa-apa.Sebelum alam semesta diciptakan hanya Ida Sang Hyang Widhi
Wasa yang ada,mahaesa dan tiada duanya
Kitab
Manawa Dharmasastra 1.5
“Asididam tamobhutamaprajnatam alaksam
apratarkyamawijneyamprasuptaniwa sarwatah”
Artinya:
Alam semesta ni pada mulanya adalah
berbentuk kegelapan,tidak dapat dilihat tanpa ciri-ciri sama sekali,tidak dapat
terjangkau oleh pikiran,tak dapat dikenal,seolah-olah sebagai orang yang tenggelam
dalam tidur yang paling
nyenyak.
Demikianlah
dalam kitab suci Weda yang menjelaskan tentang terciptanya alam
semesta.Kemudian dalam ilmu fisika asala mula alam semsta ini dimulai dari
suatu ledakan dahsyat yang di kenal dengan teori Big Bang.Teori ini menjelaskan
bahwa alam semesta ini awalnya adalah sangat panas dan padat yang mengembang
pesat secara terus menerus. keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7
miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu
terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif
dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Demikianlah pernyataan lahirnya alam semesta
menurut pandangan agama hindu dan menurut imu fisika yang saling berkaitan.
Rgveda II,11.20
“Avartayat suryo na cakram”
Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.
“Avartayat suryo na cakram”
Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.
Atharwa Weda XII.1.37
“Ya apa sarpam vijamana vimrgvari”
Artinya: Bumi bergerak berotasi dan bertranslasi
“Ya apa sarpam vijamana vimrgvari”
Artinya: Bumi bergerak berotasi dan bertranslasi
Yajur Weda III.6
“Ayam gauh prsnir akramid,asadan mataram purah,pitaram caprayam svah”
“Ayam gauh prsnir akramid,asadan mataram purah,pitaram caprayam svah”
Artinya: Bumi yang
berbintik-bintik ini ada dan berputar dilangit seperti seorang ibu, ia berjalan
mengelilingi matahari sebagai seorang ayah.
Dari sloka tersebut
terlihat bahwa selain berotasi atau berputar pada porosnya, bumi
juga berevolusi mengelilingi matahari, dari pernyataan ini sangat erat dengan
teori heliosentris yang menyatakan
bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Dan diperjelas lagi oleh kitab
Atharwa Weda mengenai pergerakan Bumi. Dalam kitab ini pun juga menjelaskan
bahwa bagaimana bumi dapat bertahan di dalam angkasa raya karena gaya
tarik-menarik yang lebih superior, ini dalam ilmu fisika telah dijelaskan oleh
Newton melalui teori Gravitasi
Atharvaveda XIX.7.1
“Citrani sakam divi rocanani sarisrpani bhuvane javani”
Semua konstelasi perbintangan yang bercahya ini berputar sangat kencang.
“Citrani sakam divi rocanani sarisrpani bhuvane javani”
Semua konstelasi perbintangan yang bercahya ini berputar sangat kencang.
Atharwa Weda VI.106.3
“Suryasya rasmasyah para patanti asumat”
Artinya sinar matahari terpancar dengan dengan kecepatan sangat tinggi.
“Suryasya rasmasyah para patanti asumat”
Artinya sinar matahari terpancar dengan dengan kecepatan sangat tinggi.
Penjelasan :kecepatan
cahaya matahari adalah 2,99793 x 108 m/ det. Dan tidak ada suatu benda
yang mampu menyamai kecepatan cahaya yang di kemukakan dari Hukum Kecepatan
Cahaya
BAB III
PENUTUP
Penutup
Demikianlah makalah
yang dapat saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah
wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Saya sebagai penyusun makalah ini
memohon maaf jika ada kesalahan dalam penlisan kata dan kalimat yang kurang
jelas atau kurang sopan.
Kesimpulan
Jadi dari semua hal yang dibahas di dalam bab II tadi
kita bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu didunia ini tak pernah lepas dari
ilmu Fisika karena molai dari terbentuknya alam semesta
sudah di bahas dalam teori serta hukum Fisika. Dan segala teori serta hukum
Fisika itu bersumber pada kitab suci agama kita
yaitu kitab Veda.
Om
śānti, śānti, śānti, Om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar